Friday, March 02, 2007

STUDI ISLAM ASIA TIMUR DAN ASIA TENGGARA


HUMASWALISONGO. Jum'at (26/01) Prof. Therada didampingi Prof. Hattori dari Universitas Nagoya Jepang berkunjung ke IAIN Walisongo dalam rangka kerjasama "Penyelenggaraan Kelas Internasional Program Magister untuk Studi Islam Asia Timur dan Asia Tenggara. Kedatangan dua profesor dari Jepang itu disambut oleh Rektor IAIN Walisongo, Prof. Abdul Djamil, di ruang kerja beliau. Dalam kesempatan kunjungan itu ketiganya saling berfoto bersama sebelum menuju ke ruang pertemuan di lantai III.
Ucapan selamat datang dan penyampaian beberapa hal baik infrastruktur maupun SDM yang dimiliki oleh IAIN disampaikan oleh Rektor. Menurutnya perkembangan Islam di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara melalui proses damai (peaceful cooptation). Dalam kaitan dengan perkembangan Islam maka Islam di Asia Timur dan Asia Tenggara haruslah dikaitkan dengan kompleksitas kehidupan agama di wilayah ini. Kenyataan dan proses sejarah telah menjadikan Islam di wilayah ini menjadi kenyataan sosial dan budaya yang sangat kompleks dan beragam. Artinya Islam bukanlah Islam yang monolitik (seragam) secara sosial dan kultural. Islam di kawasan ini jelas sangat jauh berbeda dengan Islam di Timur Tengah yang diidentifikasi sebagai pusat dunia Islam (the center of muslim world).
Islam di Jepang, Philipina, Thailand, China, Kamboja, Singapura (minoritas), dan Malaysia, Brunai Darusalam, Indonesia (mayoritas) kurang mendapat perhatian akademik. Islam minoritas di berbagai negara tadi menurut Seddik Taouti (1990) adalah muslim yang terlupakan (forgotten muslims). Disinilah perlunya kajian mendalam tentang Islam di Asia Timur dan Asia Tenggara. Gagasan ini disambut baik oleh Prof. Therada yang selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan workshop dan seminar tentang mekanisme dan ketentuan kerjasama.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home