HAJI FADOLI?
HUMASWALISONGO. Kamis (16/11) Rektor IAIN Walisongo secara resmi melepas warga IAIN yang melaksanakan haji pada tahun ini. Sebanyak 23 orang yang berasal dari unsur pegawai dan dosen baik tugas maupun murni haji. Dalam melepas haji rektor memberikan pesan kepada seluruh warga yang mendapat undangan dari Allah SWT untuk mempunyai niat yang betul-betul dicurahkan hanya kepada Allah SWT walaupun hajinya bukan karena bisri (biaya sendiri). Karena niat ini yang akan membawa kepada kita kepada kemurnian pelaksanaan haji. Mudah-mudahan juga setelah haji mendapat limpahan rahmat sehingga dapat berkumpul kembali bersama di IAIN. Dan yang terpenting adalah semoga menjadi haji mabrur, karena tidak ada balasan bagi haji mabrur selain syurga, imbuhnya. Jangan jadi haji "tomat" tegasnya. Apa haji tomat itu, yakni di Mekkah tobat setelah pulang kumat. Ia juga mengatakan ada orang yang disebut haji "padoli", apa-apa di doli, untuk menunaikan ibadah haji. Menurutnya kemampuan melaksanakan haji bukan berarti mempunyai uang dan menjual apa saja untuk melaksanakan haji, karena dimungkinakan setelah haji tidak mempunyai apa-apa lagi untuk menghidupi anak dan istri. Karena kemampuan juga bisa diartikan dengan mempunyai jaringan luas, sehingga bisa dimungkinkan melaksanakan haji dengan dibiayai oleh pihak lain. Siapapun itu yang membiayainya, yang jelas kita bisa melaksanakan haji dan yang lebih penting lagi adalah melaksanakannya dengan baik dan komitmen untuk menjadi haji mabrur. Kemudian acara ditutup dengan do’a yang disampaikan oleh Drs. KH. Ghozali. Dinamika mengucapkan selamat semoga yang belum haji dapat segera menyusul dan yang sudah haji menjadi haji mabrur. Amin.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home