REKTOR BUKA TEMU BEM SEJATENG
HUMASWALISONGO. Pertemuan BEM se-Jawa Tengah kali ini lain daripada yang lain, karena pembicara selain Bupati Kabupaten Kudus juga merupakan salah satu calon Gubernur Jawa Tengah, yakni Bapak H. Tamzil. Kegiatan diselenggarakan selama satu hari, hadir juga Ibu Ari dari unsur KPU Jawa Tengah. Dalam sambutannya Rektor menyampaikan bahwa Gubernur Jawa Tengah harus peduli aspirasi rakyat. Jangan sampai meninggalkan rakyatnya yang selama itu mengusung seseorang menjadi Gubernur. Sekali ia meninggalkan rakyat maka ia melanggar etika berdemokrasi, katanya sambil disambut tepuk tangan para hadirin. Selanjutnya secara resmi Rektor membuka acara temu BEM se-Jateng itu dengan bacaan Basmallah.
Menurut Ibu Ari terdapat tiga kriteria masyarakat dalam menghadapi pilkada. Pertama, yang giat dan semangat memasuki pilkada. Kelompok ini biasanya dari unsur parpol dan partisan yang mempunyai kepentingan sama untuk menyukseskan kandidat yang akan diusung menjadi gubernur. Kedua, acuh dan tak terpengaruh dengan gemerlap dunia kampanye pilkada. Kelompok ini tidak mempunyai harapan atas kepemimpinan siapapun. Bersifat masa bodoh dan tau bergabung dalam proses pilkada, bahkan yang lebih ekstrims tidak mau "nyoblos" (baca: memilih calon gubernur). Ketiga, diantara keduanya, dimana ada sedikit harapan tapi menurutnya tidak akan pernah terwujud. Kelompok ini cenderung mengikuti perkembangan dan informasi tentang pilkada namun tidak terlalu berharap banyak dengan pilkada tersebut, karena menurutnya tidak akan mempengaruhi pada dirinya baik langsung maupun tidak.
Sementara Bupati Kudus, Pak Tamzil, menyampaikan untuk lebih mengedepankan calon yang mengerti tentang Jawa Tengah. Ia juga berharap masyarakat Jawa Tengah terutama para mahasiswa untuk menyukseskan pilkada di Jawa Tengah agar berjalan dengan baik dan lancar, aman dan damai, tegasnya.
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home