Saturday, September 30, 2006

Tarling di kampus IAIN Walisongo


Dalam putaran ke-5 tarwih keliling yang digelar BAI Jateng di Aula II kampus III IAIN Walisongo, dihadiri hampir seribu jama'ah dari berbagai macam instansi, civitas akademika, maupun masyarakat umum. Bertindak selaku penceramah adalah bapak Drs. H. Mustagfiri Asror, pejabat dari Kanwil Jateng.
Beliau mengatakan bahwa salah satu cara mendekatkan diri pada Allah SWT di bulan ramadhan ini adalah dengan cara berdo'a, baik melalui shalat fardlu dan sunah maupun membaca ayat-ayat suci Al-qur'an.
"Semua itu merupakan sarana komunikasi manusia dengan Allah. Jadi pada bulan penuh berkah ini manfaatkanlah momentum ini," katanya.
Dalam berdo'a, umat Islam harus bisa menikmati. Ukuran nikmat itu bisa dilihat dari keinginan untuk terus berdo'a, tidak terkesan tergesa-gesa dan khusuk. Lebih lanjut ia menjelaskan shalat adalah ibadah yang paling utama dilihat dari berbagai segi. Allah menjadikan ibadah shalat sebagai sarana dialog atau komunikasi antara 'abid dan ma'bud.
Sementara itu rektor IAIN Walisongo dalam sambutannya mengajak para jama'ah untuk mengisi bulan ramadhan ini dengan amalan-amalan baik, karena sesuai dengan janji Allah setiap amal baik akan dilipat gandakan.

Thursday, September 28, 2006

PUASA: BULAN INTROSPEKSI







1. Para Jama'ah sedang mendengarkan ceramah kultum; 2. H. Imam Taufiq, M.Ag. saat menyampaikan kultum; 3. Crew RRI saat siaran langsung; 4. Ustadz Sholeh saat diwawancarai reporter RRI; 5. Situasi Tadarus: Ustadz Ali Imron membaca Juz 5;
"Segala bencana, musibah, ujian, nikmat, sehat, sakit adalah sesuatu yang sudah digariskan oleh Allah", kata penceramah dalam siaran langsung tarawih Radio Republik Indonesia H. Imam Taufiq, M.Ag. di Masjid Baitul Huda Kampus I IAIN Walisongo 27 September 2006. Dalam kesempatan itu Imam Taufiq menegaskan bahwa kita harus selalu introspeksi atas kejadian-kejadian yang menimpa kita. Bangsa kita memang sedang mendapat berbagai ujian dan cobaan yang begitu luar biasa. Lihat saja kejadian tsunami (baik di Aceh, Pangandaran, Cilacap dan sekitarnya), bencana gempa di Jogjarkata dan Klaten, meletusnya gunung merapi dan yang terbaru adalah semburan lumpur panas di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur.
Menurutnya kejadian ini adalah sebagai tanda-tanda zaman yang sudah tercatat di lauh al-mahfudz. Seperti ketika kita berada di jalan raya kita harus memahami, mematuhi tanda-tanda traffic light (bangjo). Jika tidak maka akan terjadi kemacetan bahkan kecelakaan yang tak terbayangkan.
Dengan melihat seperti ini maka kita harus introspeksi, apalagi di bulan puasa. Bahwa tanda-tanda zaman sebenarnya adalah takdir Allah, sehingga perlu kita cermati dan pahami tanda-tanda itu untuk kemudian dapat mengambil hikmahnya.
Tarawih yang disiarkan langsung RRI ini dimulai jam 19.00 - 21.00 WIB. Dalam kesempatan itu yang bertindak sebagai bilal adalah Zaenuddin, S.Pd.I dan imam adalah Drs. Akhmad Sholeh, M.Ag. Selanjutnya setelah shalat tarawih dilaksanakan tadarus yang dipimpin oleh Ali Imron, M.Ag. Demikian salah satu kegiatan ramadhan di kampus yang diselenggarakan oleh BAI IAIN Walisongo bekerjasama dengan Radio Republik Indonesia.

Monday, September 25, 2006

Ramadhan di Kampus

Seperti tahun-tahun sebelumnya kegiatan ramadhan selalu semarak dilaksanakan disetiap sudut kota maupun desa, terutama di mushala, langgar, surau dan masjid. Tak kalah dengan semarak yang terjadi di kampus kita tercinta. Disamping menjadi tuan rumah pelaksanaan tarwih keliling BAI Jawa Tengah juga Rabu, 27 September siaran langsung dengan RRI (Radio Republik Indonesia) Semarang. Dalam hal ini penceramah dan imam Drs. H. Imam Taufiq, M.Ag., qari tadarus Ali Imron, M.Ag. al-Hafidz.

SELAMAT BERPUASA

SEGENAP CREW HUMAS IAIN WALISONGO SEMARANG MENGUCAPKAN SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA. SEMOGA SEMUA AMAL DAN IBADAHNYA DITERIMA ALLAH SWT. AMIEN.