Monday, July 31, 2006

UNDANGAN PERTEMUAN BULANAN DAN ISRA' MI'RAJ

KEPADA YTH. SELURUH DOSEN DAN PEGAWAI IAIN WALISONGO
DIBERITAHUKAN BAHWA IAIN AKAN MENGADAKAN PERTEMUAN BULANAN DAN PERINGATAN ISRA MI'RAJ YANG AKAN DISELENGGARAKAN PADA:
HARI : SABTU
TANGGAL : 5 AGUSTUS 2006
TEMPAT : AULA I KAMPUS I
PEMBICARA : USTADZ DRS. AKHMAD SHOLEH, M.AG. (DARI PURWODADI GROBOGAN)
DEMIKIAN ATAS PERHATIAN DAN KEHADIRANNYA DIUCAPKAN TERIMA KASIH
TTD.
KEPALA BIRO AUAK

Tuesday, July 25, 2006

Al-Tahsin wa al-Tafdlil li Ta'lim al-Lughati al-'Arabiyah


Pengembangan dan peningkatan kemampuan bahasa di kalangan dosen IAIN menjadi prioritas dan program unggulan Unit Pembinaan Bahasa (UBINSA) IAIN Walisongo. Salah satunya adalah dengan workshop yang diselenggarakan 24 Juli 2006 kemarin. Kegiatan yang akan berakhir pada 27 Juli ini dibuka secara resmi oleh Rektor IAIN Walisongo. Sekitar 30 orang dosen baru mendapat pelatihan dalam rangka pencerahan dan peningkatan kualitas penguasaan bahasa.
Dalam sambutannya ketua Ubinsa Dr. H. Suparman Syukur, M.A. menegaskan bahwa semua peserta berasal dari berbagai fakultas di lingkungan IAIN Walisongo baik yang berasal dari dosen murni mata kuliah bahasa maupun dari mata kuliah lain. "Yang jelas semuanya berjumlah 30 orang dengan tujuan mereka mampu menguasai bahasa, sehingga referensi dan studi pustaka yang dimiliki oleh para dosen kita lebih banyak dan berkuantitas", kata Suparman.
"Secara otomatis dengan kemampuan bahasa ini mereka akan meningkat penguasaan keilmuan sesuai dengan bidangnya masing-masing," imbuhnya.
Sementara itu Rektor IAIN Walisongo menghimbau kepada semua dosen agar mampu menguasai bahasa Arab ataupun Inggris. Jika tidak salah satu dari keduanya harus dimiliki oleh setiap dosen. "Keunggulan di IAIN yang akan diciptakan adalah bahasa. Jika tidak maka kita akan tertinggal dibanding dengan yang lain", katanya. Bahasa sangat urgen sekali, sehingga ia menjadi fokus utama untuk dilakukan pengembangan dan peningkatan agar dapat berkompetisi dengan dunia informasi dan telekomunikasi.
Seperti pepatah yang mengatakan bahwa "man 'arafa lughata qawmin salima min makrihim". Jika kita tidak ingin tertipu dengan orang lain maka kita harus mengerti dan mengetahui bahasa orang itu. Bagaimana kita akan mengetahui gerak gerik negara lain sementara kita tidak tahu bahasa negara itu. Selanjutnya acara dibuka dengan membaca basmalah bersama-sama yang dipimpin oleh Rektor.

Monday, July 24, 2006

SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU

Sejak hari Senin, 24 Juli 2006 para calon mahasiswa melakukan registrasi atau pendaftaran ulang setelah mereka dinyatakan lulus pada tes penerimaan mahasiswa baru IAIN Walisongo gelombang I. Daftar ulang bagi mahasiswa baru ini dilayani setiap jam kerja dan berakhir pada 08 Agustus 2006 di Kantor Sekretariat Pendaftaran Kampus I IAIN Walisongo Jl. Walisongo No. 3 - 5 Semarang.
PERHATIAN!!!
BAGI MEREKA YANG TELAH DITERIMA
AGAR SEGERA MELAKUKAN REGISTRASI UNTUK JADI MAHASISWA IAIN
TAHUN AKADEMIK 2006-2007.
SELAMAT DATANG DI IAIN WALISONGO

Friday, July 21, 2006

PENGUMUMAN HASIL TES MASUK IAIN WALISONGO TAHUN AKADEMIK 2006-2007


















Thursday, July 20, 2006

MERAJUT MASA DEPAN


Sebanyak 700 calon mahasiswa baru IAIN Walisongo mengikuti ujian masuk untuk menjadi mahasiswa tahun akademik 2006-2007, di Aula II Kampus III, 18 Juli kemarin. Mereka berasal dari daerah di seluruh Jawa Tengah dan sebagian dari Jawa Timur dan Jawa Barat.
Pada tahun 2005-2006 jumlah pendaftar melalui tes sebanyak 622 orang, sementara untuk tahun ini 700 orang. Sehingga tahun ini mengalami kenaikan 12 persen.
"Untuk pendaftaran di IAIN Walisongo didominasi dari Madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta. Sementara sebagian yang lain dari pondok, SMU dan SMK", jelas Prof. Ibnu Hadjar pembantu rektor bidang akademik.
Ia juga berharap kepada calon mahasiswa baru agar dapat memanfaatkan segala fasilitas yang ada di IAIN Walisongo untuk meraih cita-cita yang lebih tinggi. "Kita menyediakan segala fasilitas baik fisik maupun non-fisik untuk mendukung terciptanya cita-cita mahasiswa", kata guru besar fakultas tarbiyah kepada Humaswalisongo. "Untuk itu melanjutkan studi ke jenjang seperti S-1 sangat penting bagi seseorang, karena kompetisi kedepan akan lebih kompleks", pesannya.

Tuesday, July 18, 2006

Short Course Ekonomi Syari'ah bagi Hakim Agama




Kerjasama yang ditandatangani antara Rektor dengan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia 4 Juli 2006 di Yogyakarta, ditindaklanjuti dengan short course bagi Hakim Agama se-Jawa Tengah. Kegiatan yang diselenggarakan 17-19 Juli di Hotel Puri Garden ini bertujuan memberi pengetahuan tentang: prinsip-prinsip dasar, produk-produk layanan, sistem operasional, aspek legalitas, masalah-masalah sengketa, ketrampilan dalam menyelesaikan masalah sengketa dalam kegiatan ekonomi syari'ah. Kegiatan ini diikuti oleh 70 orang hakim dari PA di Jawa Tengah.
Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag. Dekan Fakultas Syari'ah dalam sambutan pembukaannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara IAIN Walisongo Semarang dengan MA. Atas dasar MoU yang telah ditandatangani oleh Rektor dan Ketua MA. Setelah adanya amandemen terhadap UUPA maka disiplin tentang ekonomi Syari'ah, perlu disosialisasiakan, salah satunya adalah diklat bagi hakim di lingkungan Peradilan Agama. Terlebih lagi bahwa dulu hakim ini hanya menangani masalah perkawinan saja. Oleh karena itu Fakultas Syari'ah sebagai akademisi merasa perlu untuk mengadakan sosialisasi dan diklat bagi mereka. Semoga diklat ini akan mendapakan hasil yang terbaik.
Sementara Ketua PTA Jateng Drs. H. Kholilur Rahman, SH, MH, menyampaikan bahwa bagi hakim di lingkungan PA perlu pembekalan secara teoritis mengenai ekonomi syari'ah. Dan lebih dari itu perlu juga diberi pengalaman praktis. Bahkan kalau perlu diadakan studi banding di lembaga-lembaga Keuangan Syari'ah. Kalimat ini disampaikan dengan secara serius oleh Ketua PTA karena kegiatan ini juga bernuansa pembinaan aparatur negara.
Sedangkan Rektor IAIN Walisongo, Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya acara ini. Adanya UUPA pasca amandemen memberikan suasana yang menggembirakan karena sekarang PA telah mendapat kepercayaan penuh untuk menyelesaikan sengketa Syari'ah. Namun hal ini Juga sekaligus menjadi tantangan. Kami yakin bahwa pengetahuan memang cukup tetapi dalam hal ini fokusnya adalah tentang ekonomi syari'ah. Bagaimana Kesiapan resources kita. Perlu kerjasama ditingkatkan tidak hanya sebatas ini tetapi bila perlu studi lanjut tentang ekonomi syari'ah, imbuhnya.
Selanjutnya sambutan dan sekaligus keynote speech, oleh Drs. H. Wahyu Widiana, MA (Dirjen Badilag MA) menyampaikan: Sejak Bank Muamalat Indonesia berdiri dan mulai beroperasi 14 tahun silam, pertumbuhan perbankan syari'ah meningkat tajam. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah bank umum yang membuka bank syari'ah. Pertumbuhan ini mendapat respon positif di kalangan masyarakat, sehingga tidak menutup kemungkinan muncul berbagai persoalan dan problematika hukum.
Meningkatnya kegiatan bisnis syari’ah, para pelaku dan pengguna ekonomi syari’ah harus menjalankan kegiatannya berdasarkan syari’ah. Jika terjadi perselisihan pendapat, baik dalam penafsiran maupun dalam pelaksanaan isi perjanjian, kedua pihak akan berusaha menyelesaikan secara musyawarah. Meski demikian, masih ada kemungkinan perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah. Kemungkinan seperti ini kian besar, terlebih dalam kehidupan dunia ekonomi syari’ah yang kian beragam dan semakin meningkat volume kegiatannya.
Selama ini sengketa yang terjadi dalam kegiatan ekonomi syari’ah, diselesaikan melalui lembaga arbitrase. Tapi, penyelesaian ke lembaga arbitrase harus melalui kesepakatan kedua belah pihak yang bersengketa. Kalau salah satu pihak tidak sepakat, maka tidak bisa dibawa ke arbitrase. Sedangkan apabila sengketa dibawa ke lembaga peradilan umum juga tidak tepat, karena Peradilan Umum tidak menggunakan syari’ah sebagai landasan hukum bagi penyelesaian sebuah perkara. Hukum perdata di peradilan umum berbeda ruang lingkupnya dengan ekonomi syari’ah sehingga dengan adanya amandemen Undang Undang No. 7 Tahun 1989 ten­tang Peradilan Agama dapat dijadikan pijakan yuridis untuk menyelesaikan sengketa dalam ekonomi syari’ah.
Dengan penambahan sejumlah bidang yang menjadi kewenangan Peradilan Agama, diharapkan praktik-praktik umat Islam yang selama ini sudah berjalan di masyarakat mempunyai kekuatan yuridis. Kewenangan pengadilan agama tidak dibatasi dengan menyelesaikan sengketa di bidang perbankan saja, melainkan juga di bidang ekonomi syari’ah lainnya. Misalnya, lembaga keuangan mikro syari’ah, asuransi syari’ah, reasuransi syari’ah, reksadana syari’ah, obligasi dan surat berjangka menengah syari’ah, sekuritas syari’ah, pembiayaan syari’ah, pegadaian syari’ah, dana pensiun lembaga keuangan syari’ah dan bisnis syari’ah.
Perluasan kewenangan pengadilan agama untuk menangani sengketa ekonomi syari’ah memberi konsekuensi tersendiri bagi pengadilan agama, selain harus memiliki hakim-hakim khusus yang kapabel dalam menangani sengketa ekonomi syari’ah, para hakim juga dituntut untuk memahami segala perkara yang menjadi kompetensinya. Hal ini sesuai adagium ius curia novit hakim dianggap tahu akan hukumnya, sehingga hakim tidak boleh menolak untuk memeriksa perkara dengan dalih hukumnya tidak ada atau kurang jelas. Sejalan dengan itu, setiap hakim pengadilan agama dituntut untuk lebih mendalami dan menguasai soal ekonomi syari’ah.Hakim pengadilan agama memiliki latar belakang pendidikan hukum Islam, namun karena selama ini, pengadilan agama tidak menangani sengketa yang terkait dengan ekonomi syari’ah, maka wawasan tentang ekonomi syari’ah sangat terbatas. Selama ini para hakim hanya menangani masalah sengketa perkawinan, waris, wasiat, hibah, waqaf dan sedekah.
Dengan bertambahnya kewenangan untuk menangani sengketa ekonomi syari’ah merupakan tantangan yang tidak ringan bagi hakim untuk menambah wawasan dan pengetahuannya. Untuk menghadapi tantangan tersebut, maka hakim pengadilan agama dituntut untuk: Pertama, para hakim pengadilan agama harus terus meningkatkan wawasan hukum tentang perekonomian syari’ah dalam bingkai regulasi Indonesia dan aktualisai fiqh Islam. Kedua, para hakim pengadilan agama harus mempunyai wawasan memadai tentang produk layanan dan mekanisme operasional dari perbankan syari’ah, lembaga keuangan mikro syari’ah, reksa dana syari’ah, obligasi dan surat berharga berjangka menengah syari’ah, sekuritas syari’ah. Mereka juga harus memahami pembiayaan syari’ah, pegadaian syari’ah, dana pensiun lembaga keuangan syari'ah, dan bisnis syari'ah. Ketiga, para hakim agama perlu meningkatkan wawasan hukum tentang prediksi terjadinya sengketa dalam akad yang berbasis ekonomi syari’ah. Keempat, para hakim harus meningkatkan wawasan dasar-dasar hukum dan peraturan perundang-undangan serta konsepsi dalam fiqh Islam tentang ekonomi syari’ah.
Selanjutnya acara diklat bagi hakim agama ini dibuka secara resmi oleh Dirjen Badilag tepat pukul 17.00 WIB. Selamat!!!

Wednesday, July 12, 2006

PELATIHAN ANAK BERKUALITAS


Bidang pendidikan Dharma Wanita Persatuan (DWP) IAIN Walisongo menyelenggarakan Pelatihan Anak Berkualitas Selasa (11/07) di laboratorium Fakultas Dakwah, dengan instruktur: Drs. Ali Murtadho, M.Pd (Konselor), H. Alfandi, M.Ag. (Production House) dan Mulyanto(Broadcaster). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengisi liburan sekolah akhir tahun ajaran 2005/2006. Aktifitas yang bernuansa edukatif dan menghibur ini bertujuan untuk menjalin silaturrahmi, agar saling kenal-mengenal dan peduli diantara putra putri keluarga besar IAIN Walisongo.
Sasaran pelatihan ini adalah anak berusia 9-15 tahun. Karena pada usia tersebut ada proses pencarian jatidiri dengan suka berpetualang, suka bertanya, emosi gampang berubah dan mencari keakraban dengan teman sebaya. Disini terjadi character building pada anak, terutama sebagai sentuhan dalam pengenalan EQ.
Pembentukan anak merupakan kewajiban setiap orang. Hal ini sebagai upaya menjadikan anak shaleh. Siapapun setiap orang menginginkan dan mengharapkan anaknya menjadi baik dan shaleh. Kegiatan ini diakhiri dengan melihat hasil rekaman kegiatan, untuk selanjutnya ada evaluasi dan koreksi.

Monday, July 10, 2006

IMAGE BUILDING IAIN


Seperti biasa setiap awal bulan IAIN Walisongo menyelenggarakan pertemuan bulanan antara pimpinan dengan seluruh pegawai dan dosen. Di bulan Juli ini dilaksanakan pada hari kedelapan. Pertemuan yang dihadiri sekitar 100 orang ini memberikan informasi penting kegiatan IAIN selama sebulan. Pertemuan sebagai wadah silaturahmi dan komunikasi antara pimpinan dengan pegawai ini berorientasi pada penguatan kelembagaan IAIN Walisongo, terutama penguatan internal.
Rektor IAIN menyampaikan beberapa kegiatan yang sudah dilakukan IAIN berkaitan dengan pengembangan kedepan, melalui kerjasama baik dengan instansi/organisasi dalam maupun luar negeri. Instansi/organisasi yang diajak kerjasama oleh IAIN adalah seperti Pemerintahan Propinsi Jawa Tengah, Mahkamah Agung Republik Indonesia dan lain-lain. Sementara dengan pihak luar negeri seperti kerjasama dengan Amerika Serikat (Amercian's Corner), penguatan kemampuan resolusi konflik dengan ASU (Arizona State University), kerjasama proyek pendidikan dasar USAID (United State Agency International Development), kerjasama dengan pemerintahan Belanda melalui NUFFIC. Kerjasama yang dilakukan itu merupakan perwujudan tri dharma perguruan tinggi.
Pertemuan bulanan kali ini, Rektor menekankan pada seluruh keluarga besar IAIN untuk menciptakan image building tentang IAIN. Image ini akan bermanfaat dan sangat berarti bagi pengembangan dan keberlangsungan IAIN. Maju mundurnya IAIN berada di tangan kita semua. Oleh karena itu kita berkewajiban untuk memberikan informasi dan komunikasi tentang IAIN dengan masyarakat, dalam rangka image building tadi. Selanjutnya akan terbentuk sense of belonging.
Sementara Pembantu Rektor I, Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M.Ed. menyampaikan perkembangan terkini jumlah pendaftaran mahasiswa baru. Seperti biasa fakultas tarbiyah masih menjadi idola para calon mahasiswa yang mendaftar ke IAIN. Disamping itu dalam menyoroti dan membekali calon dosen IAIN, diadakan kegiatan workshop pengembangan bahasa, pembelajaran efektif dan penelitian dasar. Ketiga workshop ini sebagai langkah persiapan awal bagi calon dosen untuk peningkatan kualitas.
Sedangkan Pembantu Rektor II, Drs. H.M. Nafis, M.A. menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas keberhasilan IAIN dalam meraih prestasi terbaik Sistem Akuntansi Instansi secara nasional. Guru besar IAIN bertambah satu lagi, yakni atas nama Prof. Dr. H. Muchoyyar HS, M.A.
Dibidang kemahasiswaan Pembantu Rektor III, Drs. H. Machasin, M.Psi. menyampaikan keberhasilan mahasiswa IAIN menjadi juara II karya sastra tingkat mahasiswa. Sementara yang sedang diikuti oleh para mahasiswa adalah selekda drama monolog di UNIKA Soegiyopranoto Semarang dan solo vokal di UNSUD Purwokerto. HIDUP IAIN!!!

Saturday, July 08, 2006

PEMBEKALAN KKN BAGI MAHASISWA


Jum'at (07/07) di Aula Kampus III sekitar 581 mahasiswa yang mengikuti KKN (Kuliah Kerja Nyata) tahun ini mendapat pembekalan dan support dari Rektor IAIN Walisongo. Rencana daerah yang akan ditempati sebagai pelaksanaan KKN adalah Kabupaten Batang. Para mahasiswa mengikuti dengan antusias dan bersemangat terutama pada saat Rektor menyampaikan pesan. "KKN kita sering berhasil karena latarbelakang mahasiswa dari pedesaan. Hal inilah yang menjadi kunci keberhasilan KKN IAIN karena mereka mengetahui seluk beluk pedesaan dan kemauan masyarakat", tandasnya. KKN merupakan implementasi dari ilmu-ilmu yang dipelajari selama di kampus. Interaksi dengan masyarakat secara langsung akan memberikan pelajaran yang berarti bagi mahasiswa dalam membaca situasi sosial. Sehingga mahasiswa dapat mengembangkan tidak hanya IQ saja melainkan EQ dan SQ.
KKN mahasiswa IAIN tidak hanya melulu masalah spiritual atau agama saja, tetapi lintas sektoral fisik seperti perbaikan jembatan, pembuatan saluran air atau irigasi bahkan perbaikan jalan dapat dilaksanakan dengan baik. Ini menunjukkan KKN kita masih diterima dan diidam oleh masyarakat desa. Intinya kita bergerak di bidang pembangunan fisik bisa melaksanakan, apalagi non fisik seperti pemberdayaan masyarakat, kemanusiaan (baca: mengurus jenazah, tahlil dan lain-lain), taman pendidikan al-qur'an serta yang lain.
Pembekalan ini dilaksanakan selama 3 hari. Mereka mendapatkan motivasi dari para narasumber selanjutnya dikelompokkan untuk di tempatkan di beberapa desa dan kecamatan. Selamat KKN!!!

Kunjungan Kepala MAS ke IAIN


Kamis (06/07) IAIN menerima kunjungan kepala MAS (Madrasah Aliyah Swasta) se-Jawa Tengah. Perkumpulan kepala MAS se-Jawa Tengah yang diketuai oleh KH. Ma'shum ini selain silaturahmi juga mengadakan rakerda (rapat kerja daerah). Dalam acara kunjungan sehari ini KH. Ma'shum menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada IAIN Walisongo yang menyediakan tempat dan sarana pendukung bagi terlaksananya rakerda tahun ini.
Sementara dalam menerima para kepala MAS itu Rektor menyampaikan bahwa dalam waktu 40 hari kita harus bergaul dengan orang shaleh. Para kepala MAS ini kebanyakan kiai dan ustadz, sehingga sangat tepat sekali jika IAIN bergaul dengan mereka. "Semoga pertemuan ini membawa barakah dan manfaat bagi kita sekalian", harapnya.
Sebagai tuan rumah Rektor memberikan ucapan selamat datang dan selayang pandang tentang IAIN Walisongo, mulai dari visi dan misi sampai pada sarana prasarana pendukung pendidikan di IAIN. Sesuai visinya IAIN ingin menciptakan dan mewujudkan sarjana Islam yang bertakwa kepada Allah. Memiliki intelektualisme, profesionalisme, dedikasi dan prestasi sehingga mampu mengarungi dunia modern yang penuh kompetisi. Untuk mewujudkan itu semua maka, pertama, IAIN menyediakan pelayanan yang penuh tanggungjawab dalam rangka menjalankan tri dharma perguruan tinggi, khususnya mengantarkan mahasiswa disamping untuk menjadi ahli ilmu agama Islam juga untuk memantapkan akidah, kedalaman spiritual kemuliaan akhlak/etika, keluasan/kedalaman ilmu dan intelektual, kematangan profesional, ketulusan dedikasi serta kemajuan inovasi dan prestasi.
Kedua, mewujudkan keteladanan kehidupan masyarakat madani yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan tetap menjunjung tinggi budaya luhur bangsa Indonesia.
Dengan 3 kampus yang dimiliki, jumlah guru besar yang bertambah, tenaga pengajar yang bergelar doktor menunjukkan keseriusan IAIN dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.

Wednesday, July 05, 2006

MARI dan IAIN



Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, IAIN Walisongo menandatangani nota kesepahaman dengan MARI (Mahkamah Agung Republik Indonesia) pada 04 Juli 2006 di Universitas Islam Yogyakarta. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan serta memupuk hubungan kelembagaan antara kedua belah pihak dalam melaksanakan kegiatan pendidikan, pembinaan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam sambutannya Rektor IAIN Walisongo menyatakan bahwa kerjasama dengan MARI dinilai sangat riil, karena menurutnya yang biasa terjadi hanya pada tataran komitmen saja. Sementara kerjasama kali ini lebih konkret, yakni dengan adanya kegiatan-kegiatan, training dan yang lain dengan pengkayaan ekonomi syari'ah yang akan datang. "Bagi kami kerjasama merupakan bagian tak terpisahkan dari empowermen institusi dalam rangka untuk semakin memberikan relevansi IAIN dengan masyarakat," imbuhnya. Harapan besar MoU ini akan memberikan empowermen terhadap insititusi IAIN dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara menurut Dekan Fakultas Syari'ah Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag. menjelaskan bahwa kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat setelah penandatanganan MoU ini adalah short course bagi para hakim agama.