Wednesday, June 28, 2006

REKTOR BERIKAN SK CPNS


Rabu, 28 Juni 2006 Rektor IAIN Walisongo menyerahkan SK kepada 13 CPNS, baik dosen maupun pegawai diruang sidang rektor. Dalam kesempatan itu Rektor yang didampingi oleh PR I, II, III dan Kepala Biro mengatakan, "Ibarat penumpang baru pada sebuah kapal yang sedang berlayar menuju suatu tujuan, harus mengetahui kemana arah yang akan ditempuh dan dilalui, jadi sejak awal para calon pegawai harus mengetahui apa sebenarnya lembaga IAIN dan apa tujuanya, jangan sampai melamar PNS IAIN tidak tahu tentang IAIN". Selanjutnya Rektor berharap para calon pegawai IAIN senantiasa mengembangkan komitmen yang baik, diantaranya kedisiplinan, pelayanan, menjaga nama baik lembaga dan pengembangan ilmu. Sebagai lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Departemen Agama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan agama, harus memiliki dedikasi tinggi sesuai motto ikhlas beramal.
Sementara Pembantu Rektor I berharap, para cados agar selalu mengikuti perkembangan dan mengembagkan ilmu pengetahuan sesuai dengan keahlian, sehingga meraih posisi puncak Guru Besar. Hal itu bisa dicapai manakala para cados memiliki semangat tinggi untuk maju. sejak diterimakan SK berarti para cados dan pegawai secara formal sudah menjadi keluarga besar yang mempunyai hak dan kewajiban menjaga dan meningkatkan kemajuan IAIN.
Sedangkan Pembantu Rektor II mengatakan bahwa sebagai pegawai IAIN harus berahlak al-karimah sehingga menjadi contoh dilingkungan kampus maupun di tengah-tengah masyarakat. Setiap pegawai diharuskan mempunyai tempat tinggal di semarang, tegasnya. (selamat Red.)

Silaturahim Calon Mahasiswa PSSB dengan Pimpinan IAIN


Baru saja IAIN Walisongo mengadakan silaturahim dengan calon mahasiswa baru jalur PSSB (Penerimaan Seleksi Siswa Berprestasi) pada Senin (26/06), 08.00 WIB di Aula Kampus I. Dalam memberikan selamat datang calon mahasiswa dan orang tua wali, Rektor menekankan arti pentingnya pendidikan. Melalui visi dan missi IAIN, Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A. menyampaikan bahwa lulusan perguruan tinggi (baca: sarjana) harus mengedepankan intelektual dan profesional. Bukan otot atau okol, namun akal yang harus menjadi dasar pijakan.
Tahun akademik 2006-2007 IAIN Walisongo memberikan beasiswa kepada calon mahasiswa PSSB pada semester pertama. Selanjutnya jika dapat mempertahankan prestasinya mereka akan mendapatkan beasiswa kembali, demikian seterusnya. Sehingga mahasiswa dapat berkompetisi menjadi penerima beasiswa dan berprestasi.
Calon mahasiswa jalur PSSB akan menjadi mahasiswa IAIN Walisongo, jika melakukan daftar ulang di Bagian Registrasi. Untuk itu "Selamat datang di Kampus IAIN Walisongo". Horras.

Saturday, June 24, 2006

LIVE IN PEMUDA ANTAR IMAN


Lembaga Pengembangan Keagamaan dan Kemasyarakatan (LPK2) sebuah lembaga semi otonom Fakultas Ushuluddin mengadakan live-in bagi para pemuda dari berbagai kalangan dan latar belakang agama yang berbeda. Sekitar 30 orang mengikuti live-in sejak 23 Juni sampai dengan 25 Juni. Kegiatan yang dilaksanakan di gedung pertemuan fakultas Ushuluddin ini dihadiri oleh 2 narasumber inti, yakni Prof. Dr. H. Amin Syukur, M.A. (guru besar filsafat fakultas Ushuluddin) dan Izzak Lattu, M.A. (dosen fakultas Teologi UKSW Salatiga).
Acara yang dibuka oleh Rektor IAIN Walisongo ini bertujuan agar generasi muda mampu memahami perbedaan-perbedaan yang ada secara bijaksana, memiliki sikap inklusif dan toleran dalam beragama, dapat memenej konflik-konflik terutama yang terjadi di komunitas sendiri. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan LPK2 yang mana fenomena kebersamaan di kalangan kita masih bernuansa kaku dan terjadi konflik disana sini. Sehingga kita harus bisa menanamkan sikap bijaksana terutama dengan keberagaman agama yang terdapat di negeri ini, demikian seperti yang disampaikan oleh Drs. Nasihun Amin, M.Ag. Direktur LPK2. Semua peserta akan diajak untuk melihat realitas kegiatan yang dilakukan oleh komunitas-komunitas agama. Tempat-tempat yang akan dituju yakni, al-Itqan, Gereja Isa al-Masih, Vihara Watugong dan lain-lain.
Menurut Dekan Fakultas Ushuluddin Drs. H. Ridin Sofwan, M.Pd. bahwa live-in kalau dikaitkan dengan penelitian menunjukkan arti bahwa seseorang yang melakukan kajian atau penelitian terlibat langsung dan hidup bersama dengan obyek penelitian. Sehingga dengan live-in ini seluruh peserta bisa mengikuti dan melihat langsung kegiatan yang dilakukan oleh komunitas agama tertentu, kata Ridin Sofwan. Menurutnya agama memiliki fungsi sosial, di satu sisi dapat mempersatukan dan di sisi lain memicu konflik. Untuk itu perlu menumbuhkan iklim hubungan antar umat beragama, tambahnya.
Sementara itu dalam membuka acara sekaligus sebagai keynote speech Rektor IAIN Walisongo memberikan apresiasi kepada Fakultas Ushuluddin terutama LPK2 yang menyelenggarakan kegiatan live-in bagi para pemuda antar agama. Kegiatan ini sangat bermakna, karena negara kita, negara archipelago (negara kepulauan) tidak hanya multi-etnis, multi-kultur melainkan juga multi-agama. Tiada kata yang lebih rumit kecuali agama. Matematika yang menurut sebagian orang rumit masih kalah dengan kerumitan agama. Jika rumus matematika ditemukan maka kerumitan akan terselesaikan, sementara agama tidak semudah itu. Hal ini, katanya, agama sangat berbeda dengan matematika. Dalam agama banyak definisi sesuai dengan sudut pandang dan perspektif orang, sehingga satu dengan yang lain belum pasti sama.
Agama menjadi sumber malapetaka bagi mereka yang menjadi korban akibat pemahaman agama yang tidak universal. Agama memiliki unity force atau menyatukan kekuatan. Karena didalamnya terdapat pembenaran agama untuk melakukan perbuatan dan tindakan. Konflik Ambon, Poso dan lain-lain harus disikapi dengan arif dan bijaksana agar tidak terjadi di daerah-daerah lain, imbuhnya. Selanjutnya secara resmi acara dibuka.

Tuesday, June 20, 2006

Workshop KKN bagi Dosen Pembimbing



Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) telah mengadakan workshop bagi dosen yang akan membimbing KKN (Kuliah Kerja Nyata), di Bandungan, 17-18 Juni. Kepala PPM, Drs. Ahmad Suriadi, M.A. dalam sambutan pengantarnya mengatakan bahwa KKN terutama bagi mahasiswa IAIN Walisongo saat ini dan yang akan datang masih relevan dan perlu mendapat perhatian semua pihak. Menurutnya dampak yang dirasakan oleh masyarakat atas KKN yang dilakukan mahasiswa IAIN begitu berpengaruh terutama pada mental spiritual. Ukurannya adalah masyarakat semakin melek akan pengetahuan sosial-keagamaan. Hal ini dirasakan kondisi sosial-keagamaan masyarakat yang belum didatangi KKN IAIN masih "lemah", namun setelah didatangi mahasiswa KKN IAIN ada perubahan pemahaman sosial-keagamaannya, katanya. Sehingga workshop yang sekarang dilakukan itu adalah merupakan wujud kepedulian perguruan tinggi terutama IAIN akan pengabdian kepada masyarakat.
Workshop diikuti oleh dosen-dosen yang akan menjadi pembimbing KKN dari berbagai fakultas di lingkungan IAIN Walisongo. Mereka mengikuti secara cermat dan antusias, apalagi saat session yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A. Dalam session ini Abdul Djamil menyampaikan perlunya optimalisasi peran DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) sebagai penguatan KKN dalam rangka menuju keberhasilan visi IAIN. IAIN tidak mempersoalkan tentang KKN yang dianggap sudah usang dan dapat digantikan dengan kegiatan lain. Kita tetap akan mengadakan KKN, karena ini adalah pelatihan riil seseorang untuk menjadi pemimpin. Untuk itu diharapkan dosen pembimbing tidak main-main dengan kegiatan KKN ini, harapnya.
Disamping itu Rektor juga memberikan urgensi dan relevansi KKN IAIN di masyarakat. Hal ini antara lain disebabkan:
  1. KKN dapat respon positif dari masyarakat;
  2. mahasiswa perlu memperoleh pendampingan yang memadahi dalam pelaksanaan program sektoral dan lintas sektoral;
  3. IAIN menjadi kekuatan Perguruan Tinggi yang berbasis masyarakat;
  4. pendekatan agama dan pelaksanaan penggunaan teknologi tepat guna cocok/sesuai untuk masyarakat pedesaan.

Pelatihan Mediasi Resolusi Konflik


Pusat Mediasi (selanjutnya disingkat PM) IAIN Walisongo menyelenggarakan pelatihan tentang resolusi konflik, yang diikuti 15 peserta dari kalangan akademisi yang menjadi anggota PM. Pelatihan dilaksanakan Selasa (20/06) di Gedung Program Pascasarjana, yang menghadirkan pembicara tunggal dari Arizona State University, Hinshaw. Dalam pelatihan itu Prof. Art Hinshaw, Ph.D., (guru besar fakultas hukum) memberikan trik dan kiat dalam membaca konflik yang muncul di masyarakat untuk kemudian dicarikan solusi pemecahannya. Dalam ceramahnya ia mengulas konflik rumah tangga, warisan (harta gono gini), bertetangga, agama dan etnis serta yang lain dengan memberikan solusi dan metode penyelesaian konflik. Profesor dari Amerika ini memandu simulasi contoh penyelesaian kasus yang terjadi di Amerika Serikat. Membaca, memahami dan menyelesaikan sebuah kasus dengan metode win win solution.

Monday, June 19, 2006

Seminar Nasional: Sarjana PAI Pasca UUGD



Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo menyelenggarakan seminar nasional yang dilaksanakan Sabtu, 17/06 di Aula Kampus I. Seminar ini ditujukan untuk menguatkan kembali posisi sarjana PAI di negeri ini. Hal ini demi menghadapi UUGD (Undang-undang Guru dan Dosen), dimana dalam UU tersebut seorang guru dituntut akan profesionalitasnya, tentunya diimbangi dengan kompensasi berupa peningkatan kesejahteraan.
Sementara itu dalam pembukaan acara tersebut Presiden BEM IAIN, Fauzun, menegaskan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh mahasiswa PAI. Disamping menghadapi tantangan globalisasi juga kompetisi dunia pendidikan yang semakin kompleks. Drs. Darmuin, M.Ag. yang mewakili Dekan Fakultas Tarbiyah memberikan harapan kepada para peserta seminar yang sebagian besar adalah mahasiswa jurusan PAI dengan pandangan optimis. "Tidak usah khawatir dengan persaingan guru yang semakin ketat", demikian disampaikan olehnya sekaligus membuka acara seminar.
Terdapat 2 narasumber dalam seminar itu, mereka merupakan perwakilan dari Kanwil Depag Jateng dan Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam. Sementara itu Rektor IAIN Walisongo sebagai keynote speaker memberikan pandangan dan gambaran tantangan guru di dunia global. Menurutnya untuk menghadapi tantangan itu maka pendidikan harus menjadi prioritas. Untuk itu aspek pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.

Thursday, June 15, 2006

PTAIS Harus Hasilkan Sarjana Plus


Kopertais Wilayah X adakan pertemuan Koordinasi Perguruan Tinggi Agama Islam se-Jawa Tengah yang dihadiri oleh 26 PTAIS, pada Rabu (14/06) di Auditorium Kampus I, lantai II. Pertemuan ini membahas sikap yang akan diambil berkenaan dengan Surat Edaran Dirjen Bagais No. Dj.II/PP.02.3/252/06 tanggal 6 April 2006 perihal Surat Edaran tentang Penyelenggaraan Program DI, DII dan DIII PTAIS. Surat edaran itu menyatakan bahwa mulai tahun akademik 2006, program tersebut ditiadakan, sedangkan bagi PTAIN/PTAIS yang masih memiliki izin penyelenggaraan, masih diberikan kesempatan menyelesaikan program tersebut sampai mahasiswa angkatan 2005 habis (phasing out).
Surat edaran itu juga menyebutkan bahwa mulai tahun Akademik 2006-2007 setiap PTAIN/PTAIS hanya diijinkan membuka Program Diploma IV atau Sarjana. Proses penerimaan usulan pembukaan program D IV atau S.1 akan dibuka kembali setelah kriteria dan persyaratan yang baru ditetapkan dan diterbitkan.
Dalam kesempatan itu, Rektor IAIN Walisongo, sebagai Koordinator Kopertais Wilayah X Jateng menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mengembangkan perguruan tinggi, pertama, lulusan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi tersebut hendaknya sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan masyarakat. "Jangan menjual produk yang telah banyak dipasaran, tetapi juallah barang yang unik", ujarnya. Lebih lanjut Ia mengharapkan, para Sarjana memiliki keunggulan, misalnya, bila ia seorang guru lulusan PTAIS, hendaknya memiliki keahlian berbahasa Arab yang baik dan mampu membaca Kitab Kuning.
Kedua, suasana akademik yang kondusif. Ketiga, manajemen dan perencanaan institusi yang baik.

Wednesday, June 14, 2006

IAIN Walisongo Buka Program Khusus


Sejak 2005 IAIN Walisongo bekerjasama dengan Departemen Agama RI melalui Fakultas Ushuluddin menyelenggarakan Program Khusus. Program ini dikenal dengan FUPK, Fakultas Ushuluddin Program Khusus, dimana mahasiswa yang terseleksi mendapat beasiswa penuh, di asramakan dan mendapat buku-buku pendukung kuliah.
Program khusus ini hanya terdapat di 5 Perguruan Tinggi di Indonesia, salah satunya adalah di IAIN Walisongo Semarang. Gagasan program ini muncul karena selama ini output yang dihasilkan Fakultas Ushuluddin belum sesuai dengan yang diharapkan. Padahal idealnya ilmu Ushuluddin merupakan driving force bagi kehidupan masyarakat supaya lebih maju dan dinamis sebagaimana yang telah dilakukan oleh ulama klasik, karena itulah perlu revitalisasi ilmu Ushuluddin melalui pendekatan ilmu-ilmu modern.
Keunggulan Program ini adalah perkuliahannya menggunakan bahasa Arab dan Inggris dan mahasiswanya di asramakan. Sehingga dengan kemampuan bahasa yang dimiliki oleh para mahasiswa ini mereka diharapkan menjadi ulama plus, dosen/peneliti keagamaan dan penyuluh keagamaan.

Tuesday, June 13, 2006

Ibadah dan Kemanusiaan



Untuk kedua kalinya IAIN Walisongo mengirimkan relawan ke daerah gempa di Kabupaten Klaten. Sebanyak 30 orang mahasiswa dikirim oleh Rektor IAIN Walisongo di posko FKI-1 (Front Komunitas Indonesia Satu). Dimana posko ini termasuk posko yang paling terpencil. Menurut koordinator lapangan posko FKI-1 ini, mas Bowo, daerah yang kami jadikan tempat posko FKI-1 ini merupakan daerah gempa di Desa Karang Gebang Kecamatan Wedi yang terjauh di banding dengan posko-posko lain. Artinya posko ini termasuk yang terpencil dibanding dengan posko lain. Ini tidak ada unsur apa-apa, kami hanya melihat realitas bahwa sentuhan bantuan korban pascagempa masih kurang merata, sehingga kami membuat keputusan untuk membuat posko yang terjauh. Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasamnya dengan IAIN yang mengirimkan relawan kepada posko kami. Demikian korlap menyampaikan kata sambutan saat menerima kedatangan relawan IAIN.
Sementara itu, relawan IAIN langsung diantar oleh Drs. H. Machasin, M.Psi., Pembantu Rektor III bidang kemahasiswaan, memberikan motivasi dan support kepada mahasiswa yang menjadi relawan. Rektor meminta kepada mahasiswa IAIN agar bekerja sama yang baik dengan tim dari FKI-1. Dalam memotivasi mahasiswa Machasin mengharapkan agar mengedepankan ibadah dan niat membantu demi kemanusiaan. "Sehingga apa yang dilakukan kalian tidak sia-sia", tegasnya. Ia juga meminta agar menjaga kesehatan supaya dalam tugas-tugasnya dapat berjalan dengan baik. Semoga menjadi amal ibadah dan hanya Allah yang Maha Tahu.

Tim Tennis IAIN Latihan Bersama dengan Unissula


Dalam rangka meningkatkan tali silaturahmi antara IAIN dengan Unissula, tim tennis lapangan diantara keduanya melakukan latihan bersama yang dilaksanakan pada Minggu, (11/06) di Bandungan, Ambarawa. Sebagai media untuk saling ta'aruf ternyata dalam latihan bersama itu diwarnai dengan antusias diantara kedua tim. Semangat dan antusias dalam berolahraga tentunya juga harus diterapkan pada saat kita bekerja dan kegiatan lain yang baik. Acara diakhiri dengan ramah tamah.

Wednesday, June 07, 2006

PENERIMAAN MAHASISWA BARU

IAIN Walisongo menerima pendaftaran calon mahasiswa baru Program Sarjana (strata satu/ S.1) tahun akademik 2006/2007 untuk :
  1. Fakultas Dakwah (Prodi: Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Manajemen Dakwah)
  2. Fakultas Syari'ah (Prodi : Hukum Perdata Islam, Hukum Pidana dan Politik Islam, Hukum Ekonomi Islam, Ekonomi Islam)
  3. Fakultas Tarbiyah (Prodi : Pendidikan Agama Islam, Pendidikan bahasa Arab, Kependidikan Islam. Prodi Tadris : Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi)
  4. Fakultas Ushuluddin (Prodi : Aqidah Filsafat, Tafsir Hadist, Perbandingan Agama, Tasawuf dan Psikoterapi )

Syarat Pendaftaran

  1. Foto copi Ijazah / STTB dan transkip nilai ujian akhir yang dilegalisir rangkap 2
  2. Pas foto berwarna 3 x4 cm 5 lbr
  3. Uang pendaftaran Rp.100.000
  4. Formulir pendaftaran Rp. 50.000

Waktu dan Tempat Pendaftaran

Pendaftaran dimulai : gelombang satu 26 Juni s.d 17 Juli 2006, gelombang dua 31 Juli s.d 11 agustus 2006 setiap hari kerja pukul 08.00 s.d 13.30 WIB. di kampus I IAIN walisongo Jl. Walisongo no. 3 tlp. (024) 7604554

Waktu dan Hasil Tes

  1. Tes Masuk dilaksanakan : Gel. I pada tanggal 18 Juli 2006 dan Gel. II pada tanggal 12 Agustus 2006
  2. Hasil Tes diumumkan : Gel. I pada tanggal 22 Juli 2006 dan Gel. II pada tanggal 14 Agustus 2006

Workshop Emis dan Statistik


IAIN mengadakan workshop Emis dan Statistik bagi para pegawai, acara berlangsung dari tanggal 7 - 10 Juni 2006 di gedung Rektorat Kampus I IAIN Walisongo Semarang dan diikuti oleh 30 peserta dari berbagai unit yang ada di IAIN Walisongo. Acara dibuka oleh Rektor sekaligus memberi pengarahan bahwa betapa pentingnya bagi para pegawai mengetahui dan menguasai Emis dan Statistik sebagai dasar dalam setiap pelaporan.

Monday, June 05, 2006

Rektor IAIN Walisongo Menandatangani MOU dengan USAID


Baru-baru ini IAIN Walisongo melakukan kerjasama dengan USAID (United State Academy International Development), yang ditandatangani pada 29 Mei 2006. Rektor IAIN Walisongo Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A. sebagai pihak kedua dalam program kerjasama tersebut. Sementara dari USAID Indonesia di wakili oleh Michael Calvano sebagai pihak pertamanya. Kerjasama ini difokuskan pada pendidikan dasar yang terdesentralisasi (Decentralized Basic Education atau disingkat dengan DBE) dari USAID Indonesia. DBE ini merupakan sebuah kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Amerika untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan dasar kurang lebih 2.000 sekolah dari 100 kabupaten/kota di Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Untuk mewujudkan semua itu dilakukan pelatihan bagi guru-guru dan pengenalan metoda-metoda mengajar baru sebagai suatu bagian dari program-program pelatihan. program tersebut akan dilaksanakan dalam tiga tahap: pertama, terseleksinya kira-kira 25 kabupaten/kota untuk tahun 2005-2007; kedua, akan dilaksanakan tahun 2007-2009; ketiga, tahun 2008-2010. Sasaran tahapan itu diprioritaskan untuk propinsi Jawa Barat/Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan Naggroe Aceh Darussalam.
Program ini bertujuan pertama, mendorong pengembangan kemitraan universitas-universitas di Indonesia guna mengembangkan pendidikan dasar yang terdesentralisasi; Kedua, memperbaiki lingkungan belajar-mengajar di sekolah-sekolah; Ketiga, peranserta dan keterlibatan universitas di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekolah, masyarakat dan guru; Ketiga, memberi dukungan bagi program-program pengembangan profesi. *Terdapat 10 tujuan seperti yang tertulis dalam nota kesepahaman antara IAIN dengan USAID Indonesia.

Monthly Meeting

Lain dulu lain sekarang, demikianlah ungkapan yang sering kita dengar. Lantas apa hubungannya dengan pertemuan bulanan seluruh pegawai IAIN Walisongo? Pertemuan yang dilaksanakan Sabtu (03/06) ini, IAIN Walisongo bekerjasama dengan Bank Mandiri. Acara dibuka oleh Pembantu Rektor II, Drs. H.M. Nafis, M.A.
Pada pertemuan kali ini lebih menitikberatkan pada bagaimana pegawai bisa mengakses ke Bank Mandiri dalam rangka kerjasama pendidikan. Pimpinan IAIN berharap agar seluruh pegawai bisa memanfaatkan program ini. Untuk lebih lengkapnya silahkan berhubungan dengan bagian kepegawaian IAIN Walisongo, Bapak Drs. H. Khusaeri, M.Ag.