Thursday, March 29, 2007

TIM SEPAK BOLA IAIN MENANG


HUMASWALISONGO. Jum'at (16/03) Kesebalasan IAIN Walisongo mengadakan pertandingan persahabatan dengan kesebelasan Karonsih Selatan, di lapangan sepak bola Kecamatan Ngaliyan. Dalam pertandingan ini bertujuan untuk menambah persaudaraan dan menyambung tali silaturahmi. Koordinator tim Margono menyampaikan kepada tim untuk bermain secara sportif dan menggunakan teknik sepak bola yang benar. Ia mengharapkan tidak ragu untuk melakukan sepakbola offensif. Pesan itu direalisasikan di lapangan, yakni tim IAIN di babak pertama memimpin 3-1. Striker IAIN, Saeful, dapat melesakkan 2 gol, dan 1 gol oleh gelandang serang Muhamadun.

Setelah turun minum terjadi perubahan drastis, ketika tim lawan mengganti dengan pemain-pemain muda. Di babak kedua tim lawan dapat melesakan gol balasan bahkan sempat memimpin 4-3. Dalam situasi yang tertinggal dan tertekan tim IAIN akhirnya dapat menyamakan skor melalui gol ketiga Saeful. Di babak akhir injury time justru tim IAIN dapat menambah koleksi gol setelah serangan yang dikembangkan oleh Muhamadun tidak dapat dibendung oleh pemain belakang karonsih selatan. Akhirnya tim IAIN dapat memenangkan pertandingan persahabatan itu dengan skor 5-4. Selamat...

AMERICAN CORNER UNDANG PAKAR TRAINER GENDER

HUMASWALISONGO. Senin (26/3) Perpustakaan IAIN Walisongo, Amercian Corner, mengundang Ms. Stephanie Lynn pakar trainer gender dari NDI (National Democratic Institute) dalam diskusi rutin. Sebelum Stephanie menyampaikan makalahnya tentang "Obstacle and Opportunities for Women in Politics" didahului opening ceremony dimana Drs. Imron Rosyadi, Kepala UPT Perpustakaan IAIN Walisongo, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Stephanie dalam diskusi kali ini. Juga tak ketinggalan ucapan terima kasih disampaikan kepada para tamu dan peserta diskusi. Kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh American Corner, sehingga kami berharap semua pihak dapat memanfaatkan situasi ini untuk membuka dan mengembangkan wacana pemikiran tentang hal-hal kekinian, informasi aktual tentang berbagai persoalan terutama gerakan gender seperti pada meteri diskusi kali ini.
Disamping kepala perpustakaan, Rektor dalam membuka secara resmi acara diskusi ini menghendaki agar kita semua bisa memanfaatkan situasi seperti ini. Karena sharing sebagai media interaksi yang memunculkan dan mengembangkan cakrawala berpikir kita. Rektor juga mengucapkan terima kasih atas kesediaan Stephanie Lynn dalam memberikan materi pada diskusi rutin di American Corner. Ia juga menyampaikan bahwa American Corner di IAIN Walisongo lebih dinamis dan hidup dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakannya. Ini menunjukan keseriusan IAIN dalam mengambil sumber-sumber informasi untuk pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan. "Disinilah maka dosen dan mahasiswa IAIN harus memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan oleh IAIN Walisongo untuk pengembangan keilmuan dan wawasan intelektual", harapnya. Dilanjutkan dengan pembukaan secara resmi acara diskusi rutin.
Sementara itu Stephanie Lynn dalam menyampaikan makalahnya tentang arti penting peran wanita dalam perpolitikan di beberapa negara Asia terutama Indonesia, menyebutkan sangat minim prosentase peran kaum wanita dibanding dengan negara Asia lain seperti Afghanistan dan Vietnam. Wanita Indonesia banyak mengalami "tekanan" baik secara politik maupun dalam kehidupan sosial, ekonomi, kemasyarakatan dan bahkan agama. Untuk itu jika memang secara kualifikasi wanita memenuhi persyaratan baik teknis maupun administrasi mengapa tidak. Sehingga ia tidak saja berperan dalam lingkup tradisi wanita pada umumnya melainkan bisa berperan lebih. Katanya sambil disambut tepuk tangan meriah terutama dari kalangan peserta mahasiswi.

Wednesday, March 28, 2007

Pengukuhan Guru Besar Muhtarom HM

HUMASWALISONGO. Prof. Dr. H. Muhtarom HM, hari ini (28/3) dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. Pengukuhan berlangsung dalam rapat senat terbuka di Auditorium Kampus III. Dalam kesempatan ini beliau menyampaikan pidato pengukuhannya, "Pendidikan Islam di Tengah Pergumulan Budaya Kontemporer".
Menurutnya, banyak orang dalam masyarakat kontemporer yang lebih banyak menghargai segi kehidupan materialistik daripada segi spiritualitas serta menjalarnya budaya permisif terutama dilkalangan remaja. Akibatnya adalah lembaga-lembaga pendidikan yang kurang menjanjikan kehidupan materi kurang diminati, munculnya sikap individualis dan memungkinkan terjadinya konflik dalam nilai-nilai sosial dan polarisasi budaya.
lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa arah pendidikan Islam adalah menuju terbentuknyapeserta didik yang mempunyai kognitif intelektual dan cerdas, sehingga dapat digunakan untuk melakukan sesuatu yang baik menurut Islam untuk kemaslahatan hidup bersama. Misi pendidikan Islam adalah dapat memanfaatkan daya tubuh, daya hidup, daya akal dan daya kalbu, guna menyelaraskan hubungan erat antara kehidupan duniawi dan ukhrawi. Pemberdayaan daya-daya ini dimaksudkan agar peserta didik memiliki kemampuan memelihara tradisi dan budaya sendiri.
Muhtarom juga mengatakan, bahwa orang yang berilmu dan menguasai teknologi tinggi, tetapi tidak memiliki ikatan agama pada hati nurani dengan Tuhannya, maka ia akan kehilangan sifat aslinya. pada saat-saat menghadapi permasalahan yang harus diselesaikan ia mengalami kebingungan.
Muhratom HM lahir di Kaliyoso, Cepiring, Kendal, 19 September 1942. Setelah tamat dari Sekolah Rakyat tahun 1958, ia belajar di sebuah sekolah menengah pertama untuk beberapa tahun, kemudian pindah ke kuliyatu al-Mu'allimin Al-Islamiyah (KMI) di Pondok Modern Gontor Ponorogo, dan selesai tahun 1964.

Wednesday, March 21, 2007

RAT KPRI Nusantara IAIN Walisongo

HUMASWALISONGO. KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) Nusantara IAIN Walisongo telah melakukan RAT (Rapat Anggota Tahunan) tutup buku tahun 2006 yang diselenggarakan pada 27 Pebruari 2007. Agenda dalam kegiatan ini memilih pengurus baru untuk periode 2007-2009. Priyono, M.Pd. ketua KPRI periode sebelumnya, terpilih kembali untuk periode yang akan datang. Rapat diikuti oleh semua anggota yang hadir dengan seksama dan antusias, apalagi pada session pembagian doorprize. Dalam laporannya pengurus KPRI periode 2005-2007 menggaris bawahi akan perlunya penambahan sebuah pelindung, yang mana mendapat respon dari anggota, dan semuanya mendukung untuk diadakannya pelindung. Dari pandangan umum yang disampaikan oleh para anggota semuanya memberikan tanggapan yang konstruktif untuk pengembangan KPRI kedepan.
Sementara itu dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Semarang, Waskito SE, menyampaikan kinerja pengurus periode 2005-2007 lebih "kondusif dan mekanistis", artinya sudah melakukan kebijakan dan tindakan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar koperasi. Sehingga hal ini perlu diketahui oleh semua anggota, tegasnya saat memberikan sambutan atas nama Dinas Koperasi. Lain lagi dengan Kepala Biro AUAK IAIN Walisongo, yang menyampaikan atas nama Rektor, bahwa "agenda RAT kali ini akan memilih pengurus baru sehingga para anggota harus menggunakan haknya dengan sebaik-baiknya. Tentunya jangan sampai keliru dalam memilih pengurus yang akan datang", katanya disela-sela sambutan sekaligus membuka secara resmi RAT.

Friday, March 16, 2007

PILGUB: ANTARA IDEALITA DAN REALITA


HUMASWALISONGO. "Idealnya seorang gubernur adalah yang tahu persis kondisi rakyatnya, baca: Jawa Tengah, baik ekonomi, sosial, budaya, agama atau yang lain. Jika tidak maka seperti membeli ayam dalam karung", demikian seperti yang disampaikan Rektor dalam Seminar Pilgub yang diselenggarakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Walisongo, Kamis, 15 Maret 2007. Ketika orang yang menjadi Gubernur memenuhi persyaratan tadi maka tentunya dapat memanfaatkan potensi dan kekuatan itu untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah.

Sementara pembicara lain dari unsur KPU dan LSM. Pembicara dari KPU lebih cenderung pada mekanisme dan aturan main penyelenggaraan pemilihan gubernur. Sedangkan perwakilan LSM menyoroti tentang good gevernance dan clean government. Tata kelola pemerintahan yang baik berkait dengan bagaimana sistem birokrasi menjalankan fungsinya memberi pelayanan kepada publik, disamping juga menjamin dan mengupayakan kesejahteraan kepada rakyat. Aspek-aspek tersebut akan erat berkait dengan sejauh mana nantinya perhatian gubernur terhadap eksistensi dan pelayanan fasilitas publik, misalnya jaminan pelayanan kesehatan yang memadai, alokasi dana untuk pendidikan, dan fasilitas publik lainnya yang berkenaan dengan standar pelayanan publik minimal bukanlah janji kampanye, melainkan sebuah bentuk dari konsep tata kelola pemerintahan yang baik, sehingga siapapun gubernurnya harus mampu menjalankan konsep tersebut, tegasnya.

SEMINAR INTERNASIONAL: ISLAM ASIA TENGGARA DAN ASIA TIMUR


HUMASWALISONGO. Selasa (13/3) IAIN Walisongo bekerjasama dengan Universitas Nagoya Jepang menyelenggarakan seminar internasional dengan tema "Penguatan Kerjasama Jepang Indonesia untuk Studi Islam Asia Timur dan Asia Tenggara" selama satu hari. Narasumber dalam seminar tersebut dari unsur akademisi yang berkompeten di bidangnya. Prof. NISHINO Setsuo mengambil tema "Perkembangan Pendidikan Islam dan Kajian Asia Tenggara". Profesor yang pernah melakukan penelitian di ponpes Krapyak dan Gontor ini menceritakan tentang Islam di Asia Tenggara dengan mengambil sampel di Indonesia terutama dengan kondisi dua ponpes tersebut. Menurutnya perlu dilakukan reformasi pendidikan dalam sistem pendidikan pesantren.
Sementara sejarahwan dari UNDIP Prof. A.M. Djuliati Suroyo menyebutkan bahwa Asia Tenggara adalah kawasan yang unik, meminjam istilah Anthony Reid "lands below the winds" (negeri bawah angin). Dari segi geografi, iklim, rumpun bahasa lebih mirip, namun perbedaan yang mencolok adalah "great tradition" yang sangat beragam. Ia sebagai kawasan yang pluralistik, baik agama maupun budaya. Yang menarik penulis-penulis sejarah Asia Tenggara hampir tidak menulis perkembangan Islam di Asia Tenggara, kecuali di Indonesia, sedikit di Malaysia, yang mana cenderung menulis sejarah politik. Tentang kemenangan dan keunggulan kerajaan, atau kegagalannya.
Sedangkan pembicara dari Nagoya Prof. MINA Hattori memberikan ulasan "Potensi Perspektif Antropologi dalam Kajian Islam di Asia Timur dan Asia Tenggara". Ia melihat kawasan itu dengan metodologi kategorisasi wilayah; yakni daratan, kepulauan dan identitas agama. Menurutnya, daratan lebih cenderung memeluk agama Budha, dengan naegara seperti: Myanmar, Thailand, Cambodia, Laos. Sedangkan kepulauan lebih banyak beragama Islam, seperti: Indonesia, Malaysia, Brunei, Philipina Selatan.
Sementara Prof. Rosnani Hashim dari Universitas Islam Antarabangsa Malaysia dan Prof. Abdul Djamil lebih berbicara tentang yang pertama studi kasus di Malaysia dan ke-Malaysia-an dan yang disebut kedua komparasi ke-Indonesia-an terutama kajian Keislaman di Perguruan Tinggi Agama Islam, seperti IAIN. Seminar ini berjalan cukup hidup karena setelah para pembicara selesai menyampaikan makalahnya, banyak yang menanggapi dan menyanggah.

Monday, March 12, 2007

Seminar "Islam di Asia Timur & Asia Tenggara"

HUMASWALISONGO. Sebagai tindak lanjut rintisan kerjasama antara IAIN Walisongo dan Nagoya University, akan diadakan seminar dengan tema "Islam di Asia Timur dan Asia Tenggara" Selasa (13/03), pukul 08.00 WIB di gedung Rektorat lantai III. Akan hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut, Prof. Mina Hatori dan Prof. Setsuo Nishino dari Universitas Nagoya Jepang; Prof. Rusnani Hasyim dari International Islamic University of Malaysia; Prof. Dr. A.M. Djuliati Suroyo dari Pusat Studi Asia Undip Semarang; serta Rektor IAIN Walisongo, Prof. Dr.H. Abdul Djamil, MA.

Friday, March 02, 2007

STUDI ISLAM ASIA TIMUR DAN ASIA TENGGARA


HUMASWALISONGO. Jum'at (26/01) Prof. Therada didampingi Prof. Hattori dari Universitas Nagoya Jepang berkunjung ke IAIN Walisongo dalam rangka kerjasama "Penyelenggaraan Kelas Internasional Program Magister untuk Studi Islam Asia Timur dan Asia Tenggara. Kedatangan dua profesor dari Jepang itu disambut oleh Rektor IAIN Walisongo, Prof. Abdul Djamil, di ruang kerja beliau. Dalam kesempatan kunjungan itu ketiganya saling berfoto bersama sebelum menuju ke ruang pertemuan di lantai III.
Ucapan selamat datang dan penyampaian beberapa hal baik infrastruktur maupun SDM yang dimiliki oleh IAIN disampaikan oleh Rektor. Menurutnya perkembangan Islam di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara melalui proses damai (peaceful cooptation). Dalam kaitan dengan perkembangan Islam maka Islam di Asia Timur dan Asia Tenggara haruslah dikaitkan dengan kompleksitas kehidupan agama di wilayah ini. Kenyataan dan proses sejarah telah menjadikan Islam di wilayah ini menjadi kenyataan sosial dan budaya yang sangat kompleks dan beragam. Artinya Islam bukanlah Islam yang monolitik (seragam) secara sosial dan kultural. Islam di kawasan ini jelas sangat jauh berbeda dengan Islam di Timur Tengah yang diidentifikasi sebagai pusat dunia Islam (the center of muslim world).
Islam di Jepang, Philipina, Thailand, China, Kamboja, Singapura (minoritas), dan Malaysia, Brunai Darusalam, Indonesia (mayoritas) kurang mendapat perhatian akademik. Islam minoritas di berbagai negara tadi menurut Seddik Taouti (1990) adalah muslim yang terlupakan (forgotten muslims). Disinilah perlunya kajian mendalam tentang Islam di Asia Timur dan Asia Tenggara. Gagasan ini disambut baik oleh Prof. Therada yang selanjutnya akan ditindak lanjuti dengan workshop dan seminar tentang mekanisme dan ketentuan kerjasama.

WISUDA IAIN WALISONGO






















HUMASWALISONGO. Tepatnya 3 Maret 2007, IAIN Walisongo menyelenggarakan wisuda Sarjana (S-1) ke-50 dan Magister (S-2) ke-17. Sebanyak 450 orang diwisuda dengan indeks prestasi rata-rata 3,23 (baik). Prof. Ibnu Hadjar menyampaikan terdapat 5 nama wisuda terbaik, yakni Ema Hidayati (IP: 3,63) dari Pascasarjana, Uswatun Niswah (IP:3,82) Fakultas Dakwah, Ahmad Rulmiyadi (IP:3,91) Fakultas Syari'ah, Ismah (IP:3,93) Fakultas Tarbiyah dan Ali Saifuddin (IP:3,80) Fakultas Ushuluddin. Kelima wisudawan terbaik tersebut diwisuda langsung oleh Rektor IAIN Walisongo Prof. Abdul Djamil, dan yang lain diwisuda oleh masing-masing Direktur dan Dekan Fakultas.
Sementara dalam wisuda kali ini dapat disebut unik, dikarenakan Rektor yang menjadi ketua senat dalam menghadiri acara tersebut menggunakan sepeda motor roda dua, didampingi kelompok motor mahasiswa walisongo (Monggo). Seperti Valentino Rossi saja beliau menggunakan jaket dan helm meluncur ke tempat wisuda, walaupun sebelumnya diguyur hujan. Demikian pula saat usai wisuda bersama-sama pulang dengan menggunakan sepeda motor dengan mahasiswa Monggo.
Dalam kesempatan wisuda kali ini Rektor memberikan pesan kepada semua alumni mahasiswa IAIN Walisongo yang baru untuk selalu ingat almamater kita. Disamping itu ia juga menyampaikan tentang arti penting ilmu pengetahuan baik agama maupun yang lain. Kita jangan sampai tertinggal dengan dunia teknologi informasi. Banyak sarana di kampus kita yang berbasis teknologi informasi, oleh karena itu walaupun anda jauh dengan kami setidaknya ketika berhubungan dengan dunia inernet maka kita akan dekat, sedekat dengan monitor kita. Oleh karena itu dengan kondisi semacam ini kejadian apapun di belahan bumi ini dapat kita ketahui secara cepat. Disinilah perlunya kita mengakses informasi dari berbagai sumber untuk peningkatan wawasan dan pengetahuan kita.