Thursday, April 26, 2007

15 DOSEN IAIN WALISONGO KE BELANDA

Para dosen yang akan berangkat ke Belanda
saat foto bersama dengan Rektor IAIN Walisongo

HUMASWALISONGO. Kamis (19/04) pukul 12.00 diadakan pelepasan bagi para dosen yang akan berangkat ke Belanda. ke-15 dosen itu dari berbagai unsur di empat fakultas. Sehingga menurut, Dr. Gunaryo, M.Soc.St. out put dari keberangkatan para dosen itu akan bermanfaat tidak hanya bagi institusi IAIN secara umum melainkan bagi fakultas dan lebih-lebih program studi. Sebagai ketua rombongan Gunaryo menyampaikan kepada rektor bahwa ia dan rombongan akan bekerja dan melaksanakan tugas ini dengan baik, dan kami mohon doa restu semoga perjalanan kami lancar dan sehat serta dapat melaksanakan tugas dengan baik. Ia juga menegaskan bahwa keberangkatan ke Belanda ini juga hasil dari kerja keras Rektor yang dalam pandangannya ingin memajukan IAIN Walisongo terutama peningkatan kualitas SDM. Kegiatan ini dapat berjalan dengan baik karena kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak, sehingga dalam forum informal ini, kami menyampaikan terima kasih atas dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, terutama Rektor IAIN Walisongo.

Para dosen yang akan tinggal di Belanda selama kurang lebih 35 hari itu akan mengikuti pelatihan mediasi. Dimana materi-maeri yang akan dikaji adalah: analisa konflik, agama dan konflik, kemampuan mediasi, konflik identitas, psikologi konflik, gender dan konflik, konflik agama, konflik sumber daya, negara dan konflik, wacana konflik. Kesemuanya disampaikan oleh para ahli dari berbagai universitas dan lembaga mediasi di Belanda. Pelatihan dipusatkan di Wageningen University.
Dalam kesempatan melepas para dosen yang akan berangkat ke Belanda Jum'at, 20 April itu Rektor berpesan agar membawa citra dan almamter IAIN Walisongo. Buatlah image bahwa di tengah kompetisi Perguruan Tinggi yang semakin kompleks ini IAIN Walisongo melakukan penguatan dan pengembangan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan yang akan kalian ikuti di Belanda selama kurang lebih 35 hari. Tunjukan bahwa kedatangan anda sekalian ke negri kincir angin dalam rangka meningkatkan kualitas keilmuan anda. Sehingga tentunya akan berdampak pada kemanfaatan bersama bagi IAIN Walisongo secara khusus dan bagi masyarakat Indonesia secara umum. Pelepasan itu ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Rektor dan foto bersama. Selamat semoga sukses dan dapat menerapkan untuk kepentingan bangsa dan negara.

Thursday, April 19, 2007

REKTOR BUKA TEMU BEM SEJATENG


HUMASWALISONGO. Pertemuan BEM se-Jawa Tengah kali ini lain daripada yang lain, karena pembicara selain Bupati Kabupaten Kudus juga merupakan salah satu calon Gubernur Jawa Tengah, yakni Bapak H. Tamzil. Kegiatan diselenggarakan selama satu hari, hadir juga Ibu Ari dari unsur KPU Jawa Tengah. Dalam sambutannya Rektor menyampaikan bahwa Gubernur Jawa Tengah harus peduli aspirasi rakyat. Jangan sampai meninggalkan rakyatnya yang selama itu mengusung seseorang menjadi Gubernur. Sekali ia meninggalkan rakyat maka ia melanggar etika berdemokrasi, katanya sambil disambut tepuk tangan para hadirin. Selanjutnya secara resmi Rektor membuka acara temu BEM se-Jateng itu dengan bacaan Basmallah.

Menurut Ibu Ari terdapat tiga kriteria masyarakat dalam menghadapi pilkada. Pertama, yang giat dan semangat memasuki pilkada. Kelompok ini biasanya dari unsur parpol dan partisan yang mempunyai kepentingan sama untuk menyukseskan kandidat yang akan diusung menjadi gubernur. Kedua, acuh dan tak terpengaruh dengan gemerlap dunia kampanye pilkada. Kelompok ini tidak mempunyai harapan atas kepemimpinan siapapun. Bersifat masa bodoh dan tau bergabung dalam proses pilkada, bahkan yang lebih ekstrims tidak mau "nyoblos" (baca: memilih calon gubernur). Ketiga, diantara keduanya, dimana ada sedikit harapan tapi menurutnya tidak akan pernah terwujud. Kelompok ini cenderung mengikuti perkembangan dan informasi tentang pilkada namun tidak terlalu berharap banyak dengan pilkada tersebut, karena menurutnya tidak akan mempengaruhi pada dirinya baik langsung maupun tidak.

Sementara Bupati Kudus, Pak Tamzil, menyampaikan untuk lebih mengedepankan calon yang mengerti tentang Jawa Tengah. Ia juga berharap masyarakat Jawa Tengah terutama para mahasiswa untuk menyukseskan pilkada di Jawa Tengah agar berjalan dengan baik dan lancar, aman dan damai, tegasnya.

Monday, April 16, 2007

KHATM AL-QUR'AN

Penyerahan tumpeng dari Pembantu Rektor II kepada Bpk. H. Suyari Mutholib

Kelurga besar IAIN Walisongo saat mengikuti Khatm Al-Qur'an

HUMASWALISONGO. Kamis (12/04) IAIN selenggarakan hari ulang tahun dengan agenda acara khatm al-qur'an. Walaupun acara sederhana namun keluarga besar IAIN Walisongo antusias untuk mengikuti acara khataman tersebut. Qari dalam khatm al-qur'an ini yakni para hafidz dan hafidzah dari dosen dan mahasiswa IAIN Walisongo. Ketua panitia Drs. H. Khusaeri, M.Ag. menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran keluarga besar IAIN Walisongo dalam menyukseskan acara ulang tahun IAIN ke-37 dengan agenda utama khatm al-qur'an. Ia juga menyampaikan penghargaan kepada para qari dan qari'ah yang berkenan hadir untuk membaca al-Qur'an bi al-ghaib.

Dalam sambutannya Rektor IAIN Walisongo menegaskan akan arti pentingnya kita kembali merujuk dalam setiap hal kepada al-Qur'an. Karena al-Qur'an selain sebagai pedoman bagi umat Islam juga didalamnya memberikan petunjuk dan hidayah bagi siapa saja yang mempelajarinya. Kalau orang-orang orientalis saja mendapat petunjuk karena mempelajari al-Qur'an apalagi kita yang mana al-Qur'an menempati aspek utama dan pertama dalam kehidupan ini. Untuk itu kita tidak boleh menafikan peran para hafidz dan hafidzah dalam menjaga kemurnian al-Qur'an. Saya atas nama Rektor mengucapkan terima kasih kepada para qari ini. Jaminan syurga bagi orang yang hafal al-Qur'an ini mudah-mudahan akan membawa keluarga besar IAIN mengikutinya dan mendapat pertolongan dari para hafidz ini.

Ternyata diusia kita yang masuk 37 tahun ini perlu menata diri dan menyiapkan segala sesuatu untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Usia 30-an merupakan usia dinamis dan produktif yang memasuki masa lebih arif. Dan ini harus kita wujudkan bersama, dengan usia seperti ini maka kita perlu semakin arif dalam menghadapi segala sesuatu.

Acara ditutup dengan do'a dan diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh Pembantu Rektor II Drs. H.M. Nafis, M.A. yang diberikan kepada Drs. H. Suyari Muttolib.

"NAGABONAR" KE IAIN

Dari kanan: Rektor IAIN, Deddy Mizwar dan Dekan Fak. Dakwah

Suasana Talk Show di Aula I IAIN Walisongo

HUMASWALISONGO. Jum'at (13/04) H. Deddy Mizwar aktor terkenal dari Jakarta, yang berperan dan terkenal lewat film Nagabonar, berkunjung ke IAIN Walisongo dalam rangka Talk Show Perfilman Indonesia. Hadir dalam acara itu Rektor, Para Dekan dan pejabat serta pimpinan IAIN Walisongo yang lain. Kegiatan talk show ini diprakarsai oleh Fakultas Dakwah program studi KPI (Kominkasi Penyiaran Islam), yang berorientasi pada pengembangan potensi dan kemampuan mahasiswa dalam dunia jurnalistik, baik cetak maupun televisi. Di jurusan KPI ini mahasiswa mendapat teori-teori tentang production house, percetakan, publikasi yang tentunya juga pendalaman materi keagamaan. Sehingga ada korelasi kalau KPI mengundang tokoh film nasional sekelas Deddy Mizwar.
Dekan Fakultas Dakwah selaku ketua panitia penyelenggara talk show bersama dengan Deddy Mizwar ini menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Deddy Mizwar yang berkenan hadir dalam pertemuan tersebut. Ia berharap selain mahasiswa mendapatkan cakrawala baru dialog tersebut juga mendapatkan informasi baru tentang perfilman nasional, mulai dari proses pembuatan, editing sampai pada memasarkan film tersebut. Untuk itu para mahasiswa sebaiknya belajar kepada Deddy Mizwar yang sudah melalangbuana di dunia film baik teori maupun praktek. Bahkan yang lebih penting menulis skenario. Demikian seperti yang disampaikan Drs. HM. Zein Yusuf, M.M. yang penuh semangat saat menyambut kedatangan H. Romli (Deddy Mizwar dalam film Kiamat Sudah Dekat) di Aula I IAIN Walisongo.

Sementara itu Rektor IAIN Walisongo menyampaikan kebanggaan tersendiri atas kedatangan H. Husein (Deddy Mizwar dalam film Lorong Waktu) yang hadir dalam talk show kali ini. Banyak film dan sinetron di Indonesia yang masih diwarnai oleh suasana yang monoton. Padahal fungsi film harus memuat tiga hal, pertama, fungsi pendidikan. Produksi film kita masih belum memuat prosentase pendidikan. Masih berkutat pada aspek fiksi yang kadang tidak ilmiah atau masuk akal.

Kedua, berfungsi sebagai informasi. Dalam menyampaikan informasi, film harus merujuk pada sumber-sumber informasi yang valid dan dipercaya. Jangan sampai memberikan informasi yang tidak valid, karena ini akan menimbulkan keresahan masyarakat. Sedangkan fungsi yang ketiga adalah sebagai hiburan. Fungsi ini kadang lebih mendominasi dibanding dengan fungsi lain. Orientasi ini karena produser film cenderung ingin mendapatkan keuntungan material belaka ketimbang mengedepankan aspek idealisme yang menjunjung tinggi tujuan pendidikan, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam kesempatan ini Rektor berharap pertemuan dengan Deddy mizwar dapat bermanfaat terutama aspek-aspek film tadi masih dijunjung tinggi oleh insan film, lebih khusus Deddy harus menyukseskan misi ini, tegasnya sambil melirik Deddy Mizwar.

Menurut Deddy Mizwar apa yang disampaikan oleh Dekan dan Rektor benar adanya. Sebagian besar film dan sinetron kita masih belum menampakkan ciri dan pola film Indonesia yang mengedepankan aspek moralitas dan agama. Padahal kita adalah bangsa yang beragama. Banyak sekali produksi film religi namun tidak menggunakan mekanisme atau aturan sebagaimana agama mengatur. Contohnya, pembuatan film religi, ada adegan berpelukan atau berciuman, padahal dalam kenyataan aktor dan aktris tersebut bukan muhrimnya. Walaupun tuntutan skenario atau yang lain harusnya kita bisa membuat alternatif agar tidak terjadi demikian. Performa film yang demikian menimbulkan keresahan para pemerhati film dan masyarakat luas. Indikasi ini muncul karena tuntutan masyarakat yang semakin cerdas. Hal ini belum semuanya dibaca oleh para pembuat dan pelaku film. Yang akhirnya mau tidak mau masyarakat dicekoki film dan sinetron yang tampil seperti sekarang ini.
Selama ini Deddy Mizwar masih konsisten dengan film-film berkarakter. Menurutnya kenapa ini masih dilakukan, karena ternyata apa yang dihadapi Nabi lebih berat dibanding dengan kita sekarang. Dulu Nabi memasarkan Allah mendapat tantangan yang sedemikian hebat dari para kafir quraisy. Sementara kita saat ini sebenarnya diberi kebebasan untuk melakukan dan berprestasi dalam pembuatan film yang mestinya tidak bertentangan dengan norma-norma masyarakat apalagi agama.

Tuesday, April 10, 2007

GUBERNUR RESMIKAN LABORATORIUM BAHASA

Dari kiri: KH. Masruri Mughni, Wagub Ali Mufiz, MPA dan Prof. Abdul Djamil
Saat peresmian penggunaan laboratorium bahasa
HUMASWALISONGO. "Walaupun secara explisit membantu PT (IAIN Walisongo) tidak disebutkan, tetapi Gubernur Jawa Tengah membuat kebijakan memberi bantuan kepada IAIN Walisongo untuk peningkatan dan pengembangan kualitas pendidikan. Tentunya ini akan berimplikasi bagi Jawa Tengah pada umumnya. Disinilah maka Gubernur merasa perlu untuk membantu IAIN dalam pengembangan pendidikan". Demikian seperti yang disampaikan Gubernur Jawa Tengah pada saat meresmikan penggunaan laboratorium bahasa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Jum'at (30/3). Sambutan dibacakan langsung oleh Wakil Gubernur Drs. H. Ali Mufiz, MPA di hadapan para hadirin yang saat itu memang berbarengan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad.
Peresmian bertempat di Masjid al-Fitrah Kampus II IAIN Walisongo dimana narasumber atau pembicara dalam peringatan tersebut adalah KH. Masruri Mughni (Ketua Syuriah PWNU Jateng dan Pengasuh Ponpes al-Hikmah Benda Sirampog Brebes).
Dalam kata sambutannya Rektor mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan Gubernur kepada IAIN, mulai dari pengembangan laboratorium falak, psikoterapi, MIPA, production house, sampai pada laboratorium bahasa lebih canggih yang sebentar lagi akan diresmikan penggunaannya. Rektor juga berharap jalinan komunikasi ini tidak akan terputus antara pemprov dengan IAIN. Karena dalam membangun terutama peningkatan SDM perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, tegasnya sambil melirik ke Wakil Gubernur.
Gubernur yang diwakili Wagub juga mengharap agar IAIN dapat memanfaatkan fasilitas yang telah diberikan pemerintah propinsi Jawa Tengah untuk peningkatan dan pengembangan pendidikan di IAIN. Dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti.
Sementara itu, KH. Masruri Mughni menyampaikan arti penting maulid dengan melakukan dan berbuat baik (beramal shaleh) untuk bekal di kemudian hari. Kiai dari Brebes ini tidak berbicara konservatif, melainkan mengambil contoh-contoh tindakan atau perbuatan umat yang beraneka ragam. Di sebuah lingkungan kecil, terdapat seorang pembersih sampah, namun ia tidak merasa rendah dan dilakukan dengan ikhlas. Suatu hari ia tidak dapat bekerja, sehingga akhirnya sampah menumpuk dan berbau tidak sedap. Segenap warga menanyakan siapa orang yang setiap hari mengambil sampah-sampah itu? Dimanakah dia berada? Ternyata ia sedang sakit dan tidak dapat melakukan tugas itu. Warga bersimpati setelah mengetahui bahwa ia rela membersihkan lingkungan itu ikhlas karena Allah SWT. Akhirnya warga yang belum menganut Islam, serta merta mengucap syahadat dan masuk Islam.
Dari cerita ini memberikan i'tibar bahwa kita harus selalu meniatkan dengan ikhlas karena Allah, segala tindakan dan perbuatan kita. Karena dengan keikhlasan ini akan didapati sebuah maziyah atau keistimewaan yang kita tidak akan pernah tahu. Lihat saja seorang tukang sapu dapat mengislamkan lingkungannnya. Bagaimana dengan kita? Tentunya kita harus melakukan sesuatu yang baik dengan niat baik, agar apa yang menjadi tujuan hidup kita dapat terwujud. Sehingga bencana, musibah dapat terhindarkan.